Uji CPD
Label
- Angkatan 2008-2009 (3)
- berita (6)
- Gladi Resik (4)
- kepemimpinan (1)
- kesehatab (1)
- kesehatan (8)
- Kumpul-Kumpul (5)
- lagu (1)
- mopd (2)
- outbound (3)
- Pelantikan Gabungan (12)
- pelantikan gabungan angkatan 2012-2013 (1)
- Uji CPD 2011 (2)
- Video (5)
Search
About Me
- Unknown
PMR SMPN 1 Garut. Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Senin, 25 Juli 2011
Mata Hati
JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Boediono mengajak masyarakat memiliki tekad untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk katarak yang menyebabkan kebutaan, daripada mengobatinya. Caranya, dengan hidup sehat sepanjang hari.
Ajakan itu disampaikan Wapres Boediono saat mencanangan gerakan penanggulangan buta katarak nasional di Rumah Sakit Mata Aini Prof Dr Isak Salim, Kuningan, Jakarta. Acara itu juga sekaligus Peluncuran Iklan layanan Masyarakat Versi Katarak, Sabtu (15/1/2011) pagi di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5.000 penderita katarak kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Nila F Moelok.
Gerakan ini didukung pula Gerakan Mata Hati, Palang Merah Indonesia (PMI) dan rumah sakit-rumah sakit untuk melakukan operasi gratis untuk kebutaan akibat katarak.
"Untuk mencegah terjadinya kebutaan mata akibat katarak, mari senantiasa menjaga kesehatan dan hidup dengan sehat. Dengan menjaga kesehatan, beban biaya untuk menanggung penyakit kebutaan akan terkurangi. Sebab, pencegahan akan lebih murah daripada mengobati," ujarnya.
Wapres mendukung gerakan seperti ini dapat diperluas oleh pengusaha dan masyarakat lainnya untuk menjangkau masyarakat yang tidak mampu yang terkena katarak dan menjadi buta.
Sekarang ini masih banyak saudara-saudara kita yang belum mampu untuk melakukan operasi mencegah buta katarak ini. "Karena itu, mari dunia usaha dan pihak-pihak lainnya untuk ikut bersama mendukung gerakan penanggulangan buta katarak," tambahnya.
Menurut Wapres, hanya 120.000 penderita yang baru tertangani dari 1,5 juta penderita katarak dan yang mengalami kebutaan. Tentu dengan biaya operasi yang relatif murah sekitar Rp 2,5 juta, itu akan lebi h ekonomis jika dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung secara nasional akibat tidak produktifnya masyarakat karena terjadinya kebutaan.
"Tak ada alasan bagi kita semua untuk tidak mendukung gerakan penanggulangan katarak ini," lanjut Wapres.
Sumber : Kompas.com
Ajakan itu disampaikan Wapres Boediono saat mencanangan gerakan penanggulangan buta katarak nasional di Rumah Sakit Mata Aini Prof Dr Isak Salim, Kuningan, Jakarta. Acara itu juga sekaligus Peluncuran Iklan layanan Masyarakat Versi Katarak, Sabtu (15/1/2011) pagi di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5.000 penderita katarak kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Nila F Moelok.
Gerakan ini didukung pula Gerakan Mata Hati, Palang Merah Indonesia (PMI) dan rumah sakit-rumah sakit untuk melakukan operasi gratis untuk kebutaan akibat katarak.
"Untuk mencegah terjadinya kebutaan mata akibat katarak, mari senantiasa menjaga kesehatan dan hidup dengan sehat. Dengan menjaga kesehatan, beban biaya untuk menanggung penyakit kebutaan akan terkurangi. Sebab, pencegahan akan lebih murah daripada mengobati," ujarnya.
Wapres mendukung gerakan seperti ini dapat diperluas oleh pengusaha dan masyarakat lainnya untuk menjangkau masyarakat yang tidak mampu yang terkena katarak dan menjadi buta.
Sekarang ini masih banyak saudara-saudara kita yang belum mampu untuk melakukan operasi mencegah buta katarak ini. "Karena itu, mari dunia usaha dan pihak-pihak lainnya untuk ikut bersama mendukung gerakan penanggulangan buta katarak," tambahnya.
Menurut Wapres, hanya 120.000 penderita yang baru tertangani dari 1,5 juta penderita katarak dan yang mengalami kebutaan. Tentu dengan biaya operasi yang relatif murah sekitar Rp 2,5 juta, itu akan lebi h ekonomis jika dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung secara nasional akibat tidak produktifnya masyarakat karena terjadinya kebutaan.
"Tak ada alasan bagi kita semua untuk tidak mendukung gerakan penanggulangan katarak ini," lanjut Wapres.
Sumber : Kompas.com

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar