Uji CPD
Label
- Angkatan 2008-2009 (3)
- berita (6)
- Gladi Resik (4)
- kepemimpinan (1)
- kesehatab (1)
- kesehatan (8)
- Kumpul-Kumpul (5)
- lagu (1)
- mopd (2)
- outbound (3)
- Pelantikan Gabungan (12)
- pelantikan gabungan angkatan 2012-2013 (1)
- Uji CPD 2011 (2)
- Video (5)
Search
About Me
- Unknown
PMR SMPN 1 Garut. Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Kamis, 21 April 2011
Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize)
Pada tahun 1901, Dunant dianugerahi Nobel pertama kali Perdamaian Nobel atas perannya dalam mendirikan Gerakan Palang Merah Internasional dan Konvensi Jenewa.
Penghargaan ini diberikan kepada pasifis bersama Prancis Frédéric Passy, pendiri Liga Perdamaian dan aktif dengan Dunant dalam Aliansi untuk Order dan Peradaban. Pejabat itu selamat yang ia terima dari Komite Internasional akhirnya mewakili rehabilitasi reputasi Dunant :
Biografi Henry Dunant
Jean Henry Dunant (8 Mei 1828 – 30 Oktober 1910) adalah seorang warga negara Swiss yang menyaksikan perang mengerikan antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino, Italia Utara pada tanggal 24 Juni 1859. Selama perjalanan bisnis pada tahun 1859, ia menjadi saksi dari Pertempuran di Solferino di Italia. Dia mencatat kenangan dan pengalamannya dalam buku “A Memory of Solferino” yang mengilhami terbentuknya Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada tahun 1863. Konvensi Jenewa 1864 yang didasarkan pada gagasan Dunant pada tahun 1901. Dan karena itulah dia menerima Nobel Peace Prize pertama bersama dengan Frédéric Passy.
Jumat, 15 April 2011
Mars Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila
Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di persada bunda pertiwi
Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa
Kamis, 14 April 2011
Gerakan Palang Merah
Perang Solferino
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino, sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria. Berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang prajurit itu. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran. Saat itu, hanya ada empat orang dokter hewan yang merawat seribu kuda serta seorang dokter untuk seribu orang. Pertempuran tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Perancis.
Hal tersebut menggugah Henry Dunant, seorang pengusaha berkebangsaan Swiss (1828 1910) yang kebetulan lewat dalam perjalanannya untuk menemui Kaisar Napoleon III guna keperluan bisnis. Dia tinggal di sana selama tiga hari untuk dengan sungguh-sungguh menghabiskan waktunya untuk merawat orang yang terluka.
Ungka[pan beliau “Siamo tutti fratelli” (Kita semua saudara).
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino, sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria. Berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang prajurit itu. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran. Saat itu, hanya ada empat orang dokter hewan yang merawat seribu kuda serta seorang dokter untuk seribu orang. Pertempuran tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Perancis.
Hal tersebut menggugah Henry Dunant, seorang pengusaha berkebangsaan Swiss (1828 1910) yang kebetulan lewat dalam perjalanannya untuk menemui Kaisar Napoleon III guna keperluan bisnis. Dia tinggal di sana selama tiga hari untuk dengan sungguh-sungguh menghabiskan waktunya untuk merawat orang yang terluka.
Ungka[pan beliau “Siamo tutti fratelli” (Kita semua saudara).
Langganan:
Postingan (Atom)